Senin, 17 November 2014

HIDUP



Hidup membutuh kesabaran yang harus ikhlas menerima segala sesuatu dengan ikhlas....
Hidup hanya melakukan yang terbaik............
Hidup sebagai penyerahan diri terhadap Allah SWT semata...............
Hidup juga hanya sebagai boneka berakal yang sudah ada pengaturnya............
Dengan hidup akan mendapatkan sesuatu yang dituju...........

Minggu, 20 Oktober 2013

Shelter Trans Metro Bandung




Shelter Trans Metro Bandung di Jalan Soekarno Hatta yang disediakan oleh pemerintah daerah Kota Bandung terbengkalai, tanpa ada perhatian dari pihak terkait. Shelter itu dibangun untuk memudahkan penumpang memakai TMB. Pembangunan shelter belum selesai secara maksimal, hal itu dapat dilihat dari kondisi shelter-shelter yang ada. Pembangunan shelter TMB menjadi terbengkalai, sehingga dijadikan tempat tinggal bagi pengemis, gelandangan, dan pengamen. Para pihak tersebut mengguanakan tempat ini untuk aktifitas mereka, sehingga mengganggu kenyamanan. Shelter TMB seharusnya menjadi sarana untuk mempermudah masyarakat dalam dinamisasinya. Namun, fakta yang ada ternyata shelter hanya dibangun begitu saja tanpa ada pemanfaatan dan perhatian yang diberikan. Perhatian yang seharusnya dapat memelihara dan menjaga shelter menjadi hal yang mustahil diberikan.
Pembangunan shelter TMB menjadi penghamburan anggaran, karena tidak dipergunakan selayaknya untuk memudahkan transportasi massa. Pembangunan ini dilaksanakan beberapa tahun yang lalu, namun di tahun itu pula shelter itu mengalami keterpurukan. Akibat dari kurangnya perhatian itu menjadikan tempat ini disfungsi. Selain menghamburkan anggaran, juga dapat memancing hal-hal kejahatan terjadi di shelter tersebut. Kondisi ini juga mengganggu tatanan Kota Bandung. Daerah yang diharapkan bersih dan rapi, harus terganggu oleh adanya hal ini. Shelter TMB perlu adanya revitalisasi, sehingga dapat mengembalkan fungsinya.
Entah apa yang ada di pikiran pemerintah sehingga tidak memberikan perhatian yang seharusnya pada hal ini. Pembangunan hanya dibiarkan begitu saja, sehingga shelter hanya menjadi bangunan kumuh yang ada di sekitar kota. Keadaan ini akan memberikan dampak negatif pada pemerintahan dan tatanan daerah. Pemerintah terlihat tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembangunan ini. Shelter dibangun tanpa diselesaikan dan dipelihara, sehingga pemerintah hanya sebatas melaksanakan tugas dalam bentuk realisasi program saja tanpa ada tanggung jawab sosial. Trans Metro Bandung merupakan sarana yang diberikan pemerintah untuk memudahkan dalam memberi akses kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, sarana ini juga dapat mengurangi beban hidup masyarakat. Namun ada kondisi lain yang perlu diperhatikan pemerintah dalam mewujudkan hal ini. Pemerintah harus lebih ekstra memperhatikan kebutuhan masyarakat, sehingga akan tercipta tujuan yang diharapkan.
Kondisi shelter dapat dianggap sebagai pengundang hal-hal yang melanggar aturan, karena jika dibiarkan begitu saja akan digunakan oleh pihak lain yang bukan haknya. Tempat ini harus dijadikan sarana yang dapat membantu masyarakat dalam menagakses kendaraan. Tujuan dari pembangunan shelter ini juga perlu dikaji kembali, apakah hanya sebatas pelaksanaan kegiatan atau hal lain yang ada. Keadaan shelter ini menjadi jajaran bangunan kumuh yang ada di kota ini. Masyarakat harus lebih peduli terhadap keadaan lingkungan, karena akan menjadi kontrol sosial bagi pemerintah.    





Identitas Diri

Nama                                : Aas Sadiah
Tempat,tanggal lahir        : Bandung, 25 April 1992
Alamat                             : Kp. Citapen RT 06 RW 18, Ds. Rajamandalakulon,   Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat
No. HP                             : 085721374943
Pekerjaan                           : Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam   Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Kenaikan Tarif BBM



Kenaikan Tarif BBM

Permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia kompleks dan belum ada solusi yang optimal dalam penyelesaiannya. Salah satu masalah yang melanda Indonesia yaitu ketersediaan bahan bakar minyak. Walaupun Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah, namun juga harus diperhatikan kehidupan selanjutnya. Sumber daya alam yang terus dieksploitasi tanpa ada usaha untuk memperbaharui dan melestarikannya maka akan habis. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan selanjutnya. Ketersediaan bahan bakar minyak di Indonesia bukan untuk kehidupan saat ini saaja, tetapi juga untuk generasi selanjutnya. Kita sebagai warga Indonesia dituntut untuk melestarikannya, tindakan kecil yang dapat dilakukan yaitu dengan menghemat penggunaannya. Kekayaan yang dimiliki bukan untuk dihamburkan, tetapi harus dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Mungkin selama ini kita hanya memikirkan kebutuhan pribadi tanpa memperhatikan alam. Misalnya saja kita menggunakan kendaraan untuk menempuh jarak 100 meter. Sebenarnya jarak sedekat itu dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Ketersediaan BBM sudah menjadi persoalan yang serius, jika semakin menurun maka akan berdampak pada aspek kehidupan.
Baru-baru ini telah dinaikkan tarif dasar listrik, hal itu disebabkan oleh ketersediaan listrik yang juga semakin menurun. Penyebab dari penurunan ini salah satunya telah berkurangnya debit air yang ada pada PLTA sehingga berdampak pada kebutuhan listrik. Begitu juga yang terjadi pada BBM, tahun 2012 pemerintah telah merencanakan kenaikkan harga BBM yang berlaku untuk semua pihak. Namun, kebijakan itu mendapat reaksi yang besar dari masyarakat. Demonstrasi terjadi di berbagai daerah sehingga tidak sedikit yang mengganggu aktifitas. Akhirnya kebijakan itu belum dapat terealisasikan dan pemerintah masih memberikan subsidi. Efek dari tindakan tersebut menyebabkan meningkatnya anggaran yang dikeluarkan untuk subsidi dan berdampak pada kebutuhan kedepannya. Di tahun ini pemerintah berencana untuk menaikkan BBM, tentu akan timbul kontroversi di masyarakat. Usaha untuk menghemat BBM telah dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan memberikan stigma dan aturan bahwa yang berhak memakai BBM bersubsidi hanya kalangan kurang mampu. Tetapi fakta yang terjadi belum sesuai dengan harapan, banyak orang yang mampu tetapi memilih untuk memakai BBM bersubsidi. Hal itu tentu telah mengambil hak pihak yang kurang mampu dan tentu merugikan negara. Nampaknya stigmatisasi yang diberikan belum mampu mengoptimalkan masalah BBM.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah belum berjalan secara optimal, karena diperlukan kebijakan yang tegas dan terkontrol. Jika dianalisis perlu adanya pemisahan hak yang tegas dalam mendapatkan BBM yang bersubsidi. Pemerintah harus membagi dua pihak dalam masalah ini yaitu kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Hanya kendaraan umum yang berhak memakai BBM bersubsidi, karena hal itu bertujuan untuk mengurangi beban pemerintah dalam memberikan subsidi, mengurangi jumlah kendaraan yang semakin bertambah, dan mengurangi kemacetan. Dengan adanya tindakan tersebut, masyarakat akan memilih untuk menggunakan kendaraan umum daripada pribadi. Sedangkan untuk kendaraan pribadi diharuskan untuk memakai BBM yang tidak bersubsidi sebagai konsekuensi dalam kepemilikan hartanya. Tindakan yang lebih lanjut yaitu dengan membedakan harga BBM berdasarkan status kepemilikian. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang mencatatkan kepemilikan umum atau pribadi, tentu dengan identitas masyarakat yang jelas.
Adanya perbedaan hak untuk mendapatkan BBM yang sesuai dengan kebutuhannya akan mengurangi masalah yang sedang dihadapi Indonesia. Di negara maju, kepemilikan atas barang mewah contohnya mobil dan motor sangat ketat dan tegas. Tidak hanya itu konsekuensi yang diberikan pun tegas, karena hal itu telah menjadi keharusan pemilik baraang tersebut. Lemahnya pengawasan dan kurangnya aturan yang tegas menjadikan Indonesia negara dengan sederet masalah. Pemerintah harus tegas dalam mengeluarkan kebijakan, karena tegas bukan berarti otoriter dan penurut, namun sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin. Mungkin akan banyak kontroversi yang terjadi dalam sebuah kebijakan, namun harus mempertimbangkan dampak yang terjadi kedepannya. Kebijakan yang kecil adalah kebijakan yang sedikit risikonya, bukan sebaliknya. Jika BBM terus dieksploitasi tanpa ada usaha untuk perbaikkan akan habis dan nasib generasi selanjutnya akan dipertanyakan. Maka perlu adanya ketegasan hukum dan kebijakan yang tidak memandang salah satu pihak saja, sehingga tercipta keberhasilan dalam mengatasi maslah ini. Dengan adanya kerjasama yang sinergi maka akan menciptakan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak. Masyarakat dan pemerintah merupakan subyek dalam kehidupan ini, karena menyangkut kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu juga dibutuhkan sikap saling menyadari dan bijak dalam menjalaninya.



Disusun oleh:
Aas Sadiah
Kp. Citapen RT 06 Rw 18, Ds. Rajamandala, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat 40554
HP 085721374943

Masyarakat Industri Rancaekek



PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRI

A.      Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat
            Keadaan masyarakat selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan masyarakat tergantung pada lingkungan yang dijadikan tempat bermukimnya. Kehidupan masyarakat meliputi berbagai aspek yang dapat mendukung kemajuan. Aspek-aspek tersebut saling berhubungan melengkapi kebutuhan masyarakat untuk dapat mencapai kesejahteraan. Perkembangan hidup yang sangat cepat, tentu berpengaruh pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Dahulu masyarakat hanya berada pada lingkungan agraris, namun sekarang telah berkembang pada zaman industri.
            Perubahan keadaan lingkungan berpengaruh pada tingkat ekonomi, hubungan sosial, dan budaya masyarakat. Masyarakat agraris yang  cenderung gotong royong dan sederhana, namun masyarakat industri individual dan konsumtif. Perbedaan kondisi ini tentu bukan mejadai pilihan, tetapi bentuk dari perubahan hidup yang memerlukan kebijaksanaan dan kecerdasan. Tingkat kompetisi yang tinggi menjadikan masyarakat di kawasan industri mengalami perubahan aspek yaitu agama, sosial, dan ekonomi.
                 Pabrik Kahatek merupakan pabrik textile yang berada di daerah Rancaekek. Dengan adanya pabrik kahatek ini, maka sangat berpengaruh terhadap perubahan di sekitar, salah satunya kampung bojong reungit. Kampung bojong reungit merupakan sebuah kampung yang berada di belakang kahatek. Dahulu sebelum adanya kahatek, kampung bojong reungit sangatlah sejuk, penuh dengan pepohonan, hamparan sawah yang sangat indah dan luas, sehingga tidak ada kebisingan atau pencemaran sekalipun. Selain itu, mata pencaharian warga bojong reungit hanya terfokus pada sektor pertanian dan hebatnya semua kebutuhan hidup bisa terpenuhi dengan hanya menggantungkan pada lahan pesawahan. Namun, setelah adanya kahatek, perubahan itu semakin terlihat jelas dengan adanya pencemaran air yang berupa limbah yang dihasilkan kahatek sangat mengotori dan merusak area pesawahan warga, sehingga warga kesulitan untuk menggantungkan hidupnya pada lahan pesawahan. Selain itu, udara yang sejuk pun tidak bisa dirasakan lagi akibat adanya polusi udara dari pabrik,
                 Setelah ditelusuri secara mendalam, pendirian kahatek ini menimbulkan 2 dampak, yaitu dampak positif dan dampak negative
1.      Dampak positif adanya pabrik kahatek, diantaranya :
a.       Terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
b.      Terpenuhinya kebutuhan  hidup
c.       Adanya interaksi dengan kebudayaan lain
d.      Munculnya sarana dan prasarana, seperti : jalan dan transportasi, pasar, toko, bank, perkreditan, perdagangan, dan lain-lain.

2.      Dampak negatif adanya pebrik kahatek, diantaranya :
a.         Limbah yang dihasilkan pabrik sangat merugikan para petani karena area pesawahannya terkontasminasi oleh air limbah sehingga banyak lahan pesawahan yang tidak bisa ditanami lagi.
b.        Pasokan air dari pegunungan semakin berkurang karena sebagian air tersebut diambil oleh kahatek untuk memperlancar industrinya, sehingga warga menjadi kekurangan air.
c.         Terdegradasinya ritual keagamaan. Hal ini terjadi karena sibuknya pekerjaan yang dilakukan di pabrik kahatek, sehingga menguras waktu seseorang untuk melakukan ritual keagamaan.
d.        Munculnya pertentangan dengan adanya para calo ynag meminta uang kepada individu yang ingin bekerja di kahatek.
e.         Lalu lintas di sekitar pabrik kahatek menjadi terhambat dengan adanya para pegawai dan pedagang kaki lima.
f.         Pemukiman semakin sesak dengan adanya pendatang baru.
                  
               Dengan mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya kahatek, maka perubahan sosial pun akan terjadi, diantaranya :
1.      Bidang sosial
a.       Dengan adanya pabrik kahatek maka hubungan interaksi antar individu semakin berkurang karena tersitanya waktu, apalagi dengan adanya giliran kerja/sip. Di kahatek, ada 3 sip, yaitu sip malam, siang siang, dan sip pagi.
b.      Munculnya kerenggangan dalam lingkungan keluarga, dimana hubungan antara orang tua dan anak semakin renggang. Sehingga anak kurang mendapat perhatian orang tuanya.
c.       Beralihnya peran seseorang dalam sebuah keluarga. Misalnya : seharusnya seorang ibu berperan sebagai ibu rumah tangga, namun pada kenyataannya eran ibu berubah menjadi tulang punggung keluarga. Begitupun sebaliknya, peran ayah sebagai tulang punggung keluarga beralih menjadi bapak rumah tangga yang tugasnya membersihkan rumah dan mengurus anak.
d.      Beralihnya pekerjaan masyarakat dari agraris ke sektor industri. Hal ini terjadi karena lahan pesawahan yang semakin menyempit, sehingga mata pencaharian pun beralih ke sektor industri. Selain itu, perubahan pun terjadi dari pendapatan yang dihasilkan karena apabila bekerja di sektor pertanian, maka pendapatan seseorang itu tidak bisa diketahui. Namun ketika seseorang bekerja di pabrik, maka pendapatannya pun mudah diketahui karena adanya gajian 1x2 minggu.
e.       Terjadinya perkawinan dua unsur kebudayaan yang berbeda. Hal ini terjadi karena adanya pendatang dari luar yang bermukim di daerah sekitar rancaekek, contohnya : perkawinan orang sunda dengan orang jawa.
f.       Masalah pendidikan menjadi pusat perhatian. Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
g.      Terdegradasinya nilai-nilai keagamaan pada remaja, hal ini dikarenakan kebanyakan karyawan di kahatek itu adalah remaja, sehingga nilai-nilai keagamaan tidak terlalu di perhatikan. Yang ada hanya kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan yang bersifat materi saja. Sehingga jarang sekali remaja yang aktif dalam masalah keagamaan.

2.      Bidang ekonomi
a.       Perubahan mata pencaharian dari agraris ke industri
b.      Dengan adanya pabrik kahatek maka dapat membantu perekonomian seseorang dengan terbukanya lapangan pekerjaan. Karena di daerah bojong reungit saja hampir 92% bekerja di kahatek. Mata pencaharian pun bertambah dengan adanya kahatek ini, diantarana : pedagang, pengasuh, penyewaan rumah, dsb.
c.       Pemenuhan kebutuhan hidup semakin mudah dengan adanya kemajuan sarana dan prasarana

3.      Bidang lingkungan
a.       Munculnya pabrik menimbulkan pencemaran air berupa limbah yang dihasilkan pabrik kahatek, sehingga banyak sekali pesawahan yang tercemar oleh air limbah sehingga laham pesawahannya tidak bisa di tanami lagi.
b.      Adanya polusi udara akibat asap yang dikeluarkan dari pabrik, sehingga sangat sulit untuk bisa menghidup udara segar lagi.
c.       Perubahan lahan pesawahan menjadi perumahan menyebabkan pepohonan harus di tumbang sehingga dengan sedikitnya pepohonan, maka resapan air hujan menjadi terhambat. Dan akhirnya menimbulkan banjir.
d.      Banyaknya sampah yang dihasilkan karena banyaknya penduduk yang dari ke hari selalu bertambah. Dengan adanya sampah yang berserakan, maka tidak dapat dipungkiri lingkungan menjadi tercemar, sehingga lingkungan menjadi rusak dan menyebabkan udara menjadi tidak segar lagi.

B.       Kondisi Keagamaan dan Budaya Masyarakat
     Masyarakat yang berada di kawasan industri baik yang bekerja bidang industri, maupun yang ada di  dekat kawasan tersebut mempunyai tingkat rutinitas yang berbeda dengan masyarakat agraris. Perubahan itu terjadi pada berbagai aspek yang saling berhubungan di kehidupan masyarakat. Aspek tersebut seperti keagamaan dan budaya. Perbedaan itu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang ada  di masyarakat. Kondisi masyarakat industri memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, hal itu dapat dilihat  dengan beroperasinya pabrik 24 jam. Keadaan ini sesuai dengan masyarakat di  Rancaekek, Kabupaten Bandung yang memilki  tingkat aktifitas yang tinggi.
     Tingkat kesibukan yang tinggi berpengaruh pada keagamaan masyarat. Kesibukan dihasilkan dari lingkungan industri yang mempunyai jam kerja panjang, sehingga berpengaruh pada aktifitas masyarakat. Menurut teori dominasi geografis, lingkungan akan membentuk sikap masyarakat, begitu pula pada masyarakat industri yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Lingkungan industri yang sibuk dan ketat mempunyai  ruang yang sempit untuk daapat melakukan aktifitas lain. Rutinitas yang telah menjadi aturan memaksa masyarakat untuk patuh, hal itu mempersulit untuk melakukan hal lain, bahkan ibadah ghairmagdhoh.
     Dalam aspek keagamaan, masyarakat industri diberikan waktu yang singkat untuk melakukan kewajiban itu oleh pihak pabrik. Misalnya, masyarakat yang bekerja pada pukul 08.00-16.00 diberikan waktu istirahat pada pukul 12.00 dan selesai pukul 13.00. waktu itu harus cukup untuk makan siang, shalat dan istirahat. Setiap hari melakukan aktifitas tersebut sehingga waktu yang dimiliki sangat sempit. Ada yang hilang dari segi spiritual, asalnya dekat dengan Tuhan tetapi menjadi jauh. Ritual keagamaan menjadi sulit untuk dilaksanakan, karena rutinitas yang sibuk. Ketika libur bekerja, tentu masyarakat membutuhkan hiburan untuk menyegarkan kembali pikiran. Di waktu libur itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya, namun di masyarakat tersebut digunakan untuk pergi ke tempat lain, seperti mall, bioskop dan lain-lain. Tidak hanya pada diri sendiri, keluarga pun memiliki keagamaan yang kurang. Lingkungan pun seolah mendukung pada perubahan tersebut, hal itu dikarenakan kurang tersedianya lembaga dan kegiatan kegamaan. Perubahan itu dipengaruhi oleh agen sosialisasi sesuai dengan pendapat Fuller dan Jacobs (1973: 168-208) menyatakan bahwa, agen sosialisasi, seperti keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.  
Perubahan yang terjadi, tidak hanya pada agama saja budaya pun mengalami perubahan. Budaya di masyarakat industri seperti di malam hari masih banyak masyarakat yang melakukan aktifitas, pria maupun wanita baik yang bekerja maupun yang berdagang. Di siang atau pagi hari banyak yang tidur untuk mempersiapkan kesiapan fisik di malam hari. Kebudayaan dan culture berasal dari kata sanskerta yaitu buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan, hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi (A. Hoebel,  1958: 152-153). Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,  2002:180). Dengan berubahnya aktifitas masyarakat maka akan menghasilkan budaya yang berbeda.
Masyarakat industri memiliki sifat saling memahami, misalnya ketika seorang perempuan yang masih beraktifitas di malam hari tidak dipandang sebelah mata. Disana telah saling mengetahui bahwa hal tersebut lumrah ada dan sudah menjadi rutinitas. Selain itu, banyak perempuan yang bekerja sedangkan laki-laki mengurus rumah dan memilih untuk mencari pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Hal itu disebabkan sulitnya mencari pekerjaan untuk laki-laki. Perempuan lebih mudah dan tidak banyak menuntut pada perusahaan berbeda dengasn laki-laki, maka banyask perusahaan yang menggunakan jasa perempuan. Tidak hanya itu, anak-anak mereka pun banyak disekolahkan pada pesantren atau boarding school.
Sikap masyarakat industri juga cenderung konsumtif, sehingga dari segi  gaya hidup pun mengikuti perkembangan zaman. Perekonomian yang meningkat seakan mendorong untuk kegiatan tersebut. Contohnya pada cara berpakaian, dahulu memakai pakaina yang minim dan ketat merupakan hal yang tabu, namun sekarang seolah mejadi kebiasaan. Selain itu dalam menggunakan alat teknologi pun memilih untuk terus update pada perkembangan teknologi. Dengan kesibukan yang tinggi, sehingga sulit untuk mengadakan kegiataan untuk bersosialisasi.

C.    Peluang Bisnis
Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, maka banyak peluang dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, diantaranya :
1.         Penyewaan rumah. Penyewaan rumah ini sangat cocok sekali untuk menambah pendapatan karena dengan adanya pabrik di sekitar kahatek ini, maka banyak penduduk yang bermukim di daerah sekitar rancaekek. Sehingga penyewaan rumah sangat mudah untuk dilakukan.
2.      Penitipan anak. Dengan kesibukan para pegawai kahatek, maka bagi keluarga yang jauh dari keluarganya, biasanya membutuhkan jasa penitipan anak. Hal ini terjadi karena ibu dan ayahnya bekerja sedangkan anaknya tidak ada yang mengurusnya sehingga jasa penitipan anak sangat cocok untuk dilakukan.
3.      Pengkreditan pakaian dan peralatan rumah tangga
4.      Laundry
5.      Penjualan pulsa / counter
6.      Pendirian warung
7.      Jasa pijat
8.      Konsultan Jiwa
9.      Tempat wisata
10.  Boarding school atau pesantren
11.  Bimbingan belajar dan mengaji
12.  Penyedia jasa pembantu rumah tangga dan satpam
13.  Jasa kebersihan rumah
14.  Catering
15.  Event organizer

Referensi:
A. Hoebel. 1958.  Man in the Primitive World, An Introduction to Antropology. New York: Mc Graw Hill
Koentjaraningrat. 2002.  Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Soerjono Soekanto. 2006. Pengantar Ilmu Sosiologi. Jakarta: Rajawali Perss