MAKNA HIDUP
Senin, 17 November 2014
HIDUP
Hidup membutuh kesabaran yang harus ikhlas menerima segala sesuatu dengan ikhlas....
Hidup hanya melakukan yang terbaik............
Hidup sebagai penyerahan diri terhadap Allah SWT semata...............
Hidup juga hanya sebagai boneka berakal yang sudah ada pengaturnya............
Dengan hidup akan mendapatkan sesuatu yang dituju...........
Senin, 28 Oktober 2013
Minggu, 20 Oktober 2013
Shelter Trans Metro Bandung
Shelter
Trans Metro Bandung di Jalan Soekarno Hatta yang disediakan oleh pemerintah
daerah Kota Bandung terbengkalai, tanpa ada perhatian dari pihak terkait.
Shelter itu dibangun untuk memudahkan penumpang memakai TMB. Pembangunan
shelter belum selesai secara maksimal, hal itu dapat dilihat dari kondisi shelter-shelter
yang ada. Pembangunan shelter TMB menjadi terbengkalai, sehingga dijadikan
tempat tinggal bagi pengemis, gelandangan, dan pengamen. Para pihak tersebut
mengguanakan tempat ini untuk aktifitas mereka, sehingga mengganggu kenyamanan.
Shelter TMB seharusnya menjadi sarana untuk mempermudah masyarakat dalam dinamisasinya.
Namun, fakta yang ada ternyata shelter hanya dibangun begitu saja tanpa ada
pemanfaatan dan perhatian yang diberikan. Perhatian yang seharusnya dapat
memelihara dan menjaga shelter menjadi hal yang mustahil diberikan.
Pembangunan
shelter TMB menjadi penghamburan anggaran, karena tidak dipergunakan selayaknya
untuk memudahkan transportasi massa. Pembangunan ini dilaksanakan beberapa
tahun yang lalu, namun di tahun itu pula shelter itu mengalami keterpurukan. Akibat
dari kurangnya perhatian itu menjadikan tempat ini disfungsi. Selain
menghamburkan anggaran, juga dapat memancing hal-hal kejahatan terjadi di
shelter tersebut. Kondisi ini juga mengganggu tatanan Kota Bandung. Daerah yang
diharapkan bersih dan rapi, harus terganggu oleh adanya hal ini. Shelter TMB
perlu adanya revitalisasi, sehingga dapat mengembalkan fungsinya.
Entah
apa yang ada di pikiran pemerintah sehingga tidak memberikan perhatian yang
seharusnya pada hal ini. Pembangunan hanya dibiarkan begitu saja, sehingga
shelter hanya menjadi bangunan kumuh yang ada di sekitar kota. Keadaan ini akan
memberikan dampak negatif pada pemerintahan dan tatanan daerah. Pemerintah
terlihat tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembangunan ini. Shelter
dibangun tanpa diselesaikan dan dipelihara, sehingga pemerintah hanya sebatas
melaksanakan tugas dalam bentuk realisasi program saja tanpa ada tanggung jawab
sosial. Trans Metro Bandung merupakan sarana yang diberikan pemerintah untuk
memudahkan dalam memberi akses kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup. Selain itu, sarana ini juga dapat mengurangi beban hidup
masyarakat. Namun ada kondisi lain yang perlu diperhatikan pemerintah dalam
mewujudkan hal ini. Pemerintah harus lebih ekstra memperhatikan kebutuhan
masyarakat, sehingga akan tercipta tujuan yang diharapkan.
Kondisi
shelter dapat dianggap sebagai pengundang hal-hal yang melanggar aturan, karena
jika dibiarkan begitu saja akan digunakan oleh pihak lain yang bukan haknya. Tempat
ini harus dijadikan sarana yang dapat membantu masyarakat dalam menagakses
kendaraan. Tujuan dari pembangunan shelter ini juga perlu dikaji kembali,
apakah hanya sebatas pelaksanaan kegiatan atau hal lain yang ada. Keadaan
shelter ini menjadi jajaran bangunan kumuh yang ada di kota ini. Masyarakat
harus lebih peduli terhadap keadaan lingkungan, karena akan menjadi kontrol sosial
bagi pemerintah.
Identitas Diri
Nama :
Aas Sadiah
Tempat,tanggal lahir : Bandung, 25 April 1992
Alamat
: Kp. Citapen RT 06 RW 18, Ds. Rajamandalakulon, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat
No. HP
: 085721374943
Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Kenaikan Tarif BBM
Kenaikan Tarif BBM
Permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia
kompleks dan belum ada solusi yang optimal dalam penyelesaiannya. Salah satu
masalah yang melanda Indonesia yaitu ketersediaan bahan bakar minyak. Walaupun
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang
melimpah, namun juga harus diperhatikan kehidupan selanjutnya. Sumber daya alam
yang terus dieksploitasi tanpa ada usaha untuk memperbaharui dan
melestarikannya maka akan habis. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan
selanjutnya. Ketersediaan bahan bakar minyak di Indonesia bukan untuk kehidupan
saat ini saaja, tetapi juga untuk generasi selanjutnya. Kita sebagai warga
Indonesia dituntut untuk melestarikannya, tindakan kecil yang dapat dilakukan
yaitu dengan menghemat penggunaannya. Kekayaan yang dimiliki bukan untuk
dihamburkan, tetapi harus dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Mungkin selama
ini kita hanya memikirkan kebutuhan pribadi tanpa memperhatikan alam. Misalnya
saja kita menggunakan kendaraan untuk menempuh jarak 100 meter. Sebenarnya
jarak sedekat itu dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Ketersediaan BBM
sudah menjadi persoalan yang serius, jika semakin menurun maka akan berdampak
pada aspek kehidupan.
Baru-baru ini telah dinaikkan tarif dasar
listrik, hal itu disebabkan oleh ketersediaan listrik yang juga semakin
menurun. Penyebab dari penurunan ini salah satunya telah berkurangnya debit air
yang ada pada PLTA sehingga berdampak pada kebutuhan listrik. Begitu juga yang
terjadi pada BBM, tahun 2012 pemerintah telah merencanakan kenaikkan harga BBM
yang berlaku untuk semua pihak. Namun, kebijakan itu mendapat reaksi yang besar
dari masyarakat. Demonstrasi terjadi di berbagai daerah sehingga tidak sedikit
yang mengganggu aktifitas. Akhirnya kebijakan itu belum dapat terealisasikan
dan pemerintah masih memberikan subsidi. Efek dari tindakan tersebut
menyebabkan meningkatnya anggaran yang dikeluarkan untuk subsidi dan berdampak pada
kebutuhan kedepannya. Di tahun ini pemerintah berencana untuk menaikkan BBM,
tentu akan timbul kontroversi di masyarakat. Usaha untuk menghemat BBM telah
dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan memberikan stigma dan aturan bahwa yang
berhak memakai BBM bersubsidi hanya kalangan kurang mampu. Tetapi fakta yang
terjadi belum sesuai dengan harapan, banyak orang yang mampu tetapi memilih
untuk memakai BBM bersubsidi. Hal itu tentu telah mengambil hak pihak yang
kurang mampu dan tentu merugikan negara. Nampaknya stigmatisasi yang diberikan
belum mampu mengoptimalkan masalah BBM.
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah belum
berjalan secara optimal, karena diperlukan kebijakan yang tegas dan terkontrol.
Jika dianalisis perlu adanya pemisahan hak yang tegas dalam mendapatkan BBM
yang bersubsidi. Pemerintah harus membagi dua pihak dalam masalah ini yaitu
kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Hanya kendaraan umum yang berhak memakai
BBM bersubsidi, karena hal itu bertujuan untuk mengurangi beban pemerintah
dalam memberikan subsidi, mengurangi jumlah kendaraan yang semakin bertambah,
dan mengurangi kemacetan. Dengan adanya tindakan tersebut, masyarakat akan
memilih untuk menggunakan kendaraan umum daripada pribadi. Sedangkan untuk
kendaraan pribadi diharuskan untuk memakai BBM yang tidak bersubsidi sebagai
konsekuensi dalam kepemilikan hartanya. Tindakan yang lebih lanjut yaitu dengan
membedakan harga BBM berdasarkan status kepemilikian. Pemerintah harus
mengeluarkan kebijakan yang mencatatkan kepemilikan umum atau pribadi, tentu
dengan identitas masyarakat yang jelas.
Adanya perbedaan hak untuk mendapatkan BBM
yang sesuai dengan kebutuhannya akan mengurangi masalah yang sedang dihadapi
Indonesia. Di negara maju, kepemilikan atas barang mewah contohnya mobil dan
motor sangat ketat dan tegas. Tidak hanya itu konsekuensi yang diberikan pun
tegas, karena hal itu telah menjadi keharusan pemilik baraang tersebut.
Lemahnya pengawasan dan kurangnya aturan yang tegas menjadikan Indonesia negara
dengan sederet masalah. Pemerintah harus tegas dalam mengeluarkan kebijakan,
karena tegas bukan berarti otoriter dan penurut, namun sikap yang harus
dimiliki oleh pemimpin. Mungkin akan banyak kontroversi yang terjadi dalam
sebuah kebijakan, namun harus mempertimbangkan dampak yang terjadi kedepannya.
Kebijakan yang kecil adalah kebijakan yang sedikit risikonya, bukan sebaliknya.
Jika BBM terus dieksploitasi tanpa ada usaha untuk perbaikkan akan habis dan
nasib generasi selanjutnya akan dipertanyakan. Maka perlu adanya ketegasan
hukum dan kebijakan yang tidak memandang salah satu pihak saja, sehingga
tercipta keberhasilan dalam mengatasi maslah ini. Dengan adanya kerjasama yang
sinergi maka akan menciptakan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak.
Masyarakat dan pemerintah merupakan subyek dalam kehidupan ini, karena
menyangkut kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu juga dibutuhkan sikap
saling menyadari dan bijak dalam menjalaninya.
Disusun oleh:
Aas Sadiah
Kp. Citapen RT 06 Rw 18, Ds. Rajamandala, Kec.
Cipatat, Kab. Bandung Barat 40554
HP 085721374943
Masyarakat Industri Rancaekek
PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRI
A. Kondisi
Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Keadaan
masyarakat selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan
masyarakat tergantung pada lingkungan yang dijadikan tempat bermukimnya.
Kehidupan masyarakat meliputi berbagai aspek yang dapat mendukung kemajuan.
Aspek-aspek tersebut saling berhubungan melengkapi kebutuhan masyarakat untuk
dapat mencapai kesejahteraan. Perkembangan hidup yang sangat cepat, tentu
berpengaruh pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Dahulu
masyarakat hanya berada pada lingkungan agraris, namun sekarang telah
berkembang pada zaman industri.
Perubahan
keadaan lingkungan berpengaruh pada tingkat ekonomi, hubungan sosial, dan
budaya masyarakat. Masyarakat agraris yang
cenderung gotong royong dan sederhana, namun masyarakat industri
individual dan konsumtif. Perbedaan kondisi ini tentu bukan mejadai pilihan,
tetapi bentuk dari perubahan hidup yang memerlukan kebijaksanaan dan
kecerdasan. Tingkat kompetisi yang tinggi menjadikan masyarakat di kawasan
industri mengalami perubahan aspek yaitu agama, sosial, dan ekonomi.
Pabrik
Kahatek merupakan pabrik textile yang berada di daerah Rancaekek. Dengan adanya
pabrik kahatek ini, maka sangat berpengaruh terhadap perubahan di sekitar,
salah satunya kampung bojong reungit. Kampung bojong reungit merupakan sebuah
kampung yang berada di belakang kahatek. Dahulu sebelum adanya kahatek, kampung
bojong reungit sangatlah sejuk, penuh dengan pepohonan, hamparan sawah yang
sangat indah dan luas, sehingga tidak ada kebisingan atau pencemaran sekalipun.
Selain itu, mata pencaharian warga bojong reungit hanya terfokus pada sektor
pertanian dan hebatnya semua kebutuhan hidup bisa terpenuhi dengan hanya
menggantungkan pada lahan pesawahan. Namun, setelah adanya kahatek, perubahan
itu semakin terlihat jelas dengan adanya pencemaran air yang berupa limbah yang
dihasilkan kahatek sangat mengotori dan merusak area pesawahan warga, sehingga
warga kesulitan untuk menggantungkan hidupnya pada lahan pesawahan. Selain itu,
udara yang sejuk pun tidak bisa dirasakan lagi akibat adanya polusi udara dari
pabrik,
Setelah
ditelusuri secara mendalam, pendirian kahatek ini menimbulkan 2 dampak, yaitu
dampak positif dan dampak negative
1.
Dampak
positif adanya pabrik kahatek, diantaranya :
a.
Terbukanya
lapangan pekerjaan sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
b.
Terpenuhinya
kebutuhan hidup
c.
Adanya
interaksi dengan kebudayaan lain
d.
Munculnya
sarana dan prasarana, seperti : jalan dan transportasi, pasar, toko, bank,
perkreditan, perdagangan, dan lain-lain.
2.
Dampak
negatif adanya pebrik kahatek, diantaranya :
a.
Limbah
yang dihasilkan pabrik sangat merugikan para petani karena area pesawahannya
terkontasminasi oleh air limbah sehingga banyak lahan pesawahan yang tidak bisa
ditanami lagi.
b.
Pasokan
air dari pegunungan semakin berkurang karena sebagian air tersebut diambil oleh
kahatek untuk memperlancar industrinya, sehingga warga menjadi kekurangan air.
c.
Terdegradasinya
ritual keagamaan. Hal ini terjadi karena sibuknya pekerjaan yang dilakukan di
pabrik kahatek, sehingga menguras waktu seseorang untuk melakukan ritual
keagamaan.
d.
Munculnya
pertentangan dengan adanya para calo ynag meminta uang kepada individu yang
ingin bekerja di kahatek.
e.
Lalu
lintas di sekitar pabrik kahatek menjadi terhambat dengan adanya para pegawai
dan pedagang kaki lima.
f.
Pemukiman
semakin sesak dengan adanya pendatang baru.
Dengan
mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya kahatek, maka perubahan sosial
pun akan terjadi, diantaranya :
1.
Bidang
sosial
a.
Dengan
adanya pabrik kahatek maka hubungan interaksi antar individu semakin berkurang
karena tersitanya waktu, apalagi dengan adanya giliran kerja/sip. Di kahatek,
ada 3 sip, yaitu sip malam, siang siang, dan sip pagi.
b.
Munculnya
kerenggangan dalam lingkungan keluarga, dimana hubungan antara orang tua dan
anak semakin renggang. Sehingga anak kurang mendapat perhatian orang tuanya.
c.
Beralihnya
peran seseorang dalam sebuah keluarga. Misalnya : seharusnya seorang ibu
berperan sebagai ibu rumah tangga, namun pada kenyataannya eran ibu berubah
menjadi tulang punggung keluarga. Begitupun sebaliknya, peran ayah sebagai
tulang punggung keluarga beralih menjadi bapak rumah tangga yang tugasnya
membersihkan rumah dan mengurus anak.
d.
Beralihnya
pekerjaan masyarakat dari agraris ke sektor industri. Hal ini terjadi karena
lahan pesawahan yang semakin menyempit, sehingga mata pencaharian pun beralih
ke sektor industri. Selain itu, perubahan pun terjadi dari pendapatan yang
dihasilkan karena apabila bekerja di sektor pertanian, maka pendapatan
seseorang itu tidak bisa diketahui. Namun ketika seseorang bekerja di pabrik,
maka pendapatannya pun mudah diketahui karena adanya gajian 1x2 minggu.
e.
Terjadinya
perkawinan dua unsur kebudayaan yang berbeda. Hal ini terjadi karena adanya
pendatang dari luar yang bermukim di daerah sekitar rancaekek, contohnya :
perkawinan orang sunda dengan orang jawa.
f.
Masalah
pendidikan menjadi pusat perhatian. Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan
yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
g.
Terdegradasinya
nilai-nilai keagamaan pada remaja, hal ini dikarenakan kebanyakan karyawan di
kahatek itu adalah remaja, sehingga nilai-nilai keagamaan tidak terlalu di
perhatikan. Yang ada hanya kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan yang bersifat
materi saja. Sehingga jarang sekali remaja yang aktif dalam masalah keagamaan.
2.
Bidang
ekonomi
a.
Perubahan
mata pencaharian dari agraris ke industri
b.
Dengan
adanya pabrik kahatek maka dapat membantu perekonomian seseorang dengan
terbukanya lapangan pekerjaan. Karena di daerah bojong reungit saja hampir 92%
bekerja di kahatek. Mata pencaharian pun bertambah dengan adanya kahatek ini,
diantarana : pedagang, pengasuh, penyewaan rumah, dsb.
c.
Pemenuhan
kebutuhan hidup semakin mudah dengan adanya kemajuan sarana dan prasarana
3.
Bidang
lingkungan
a.
Munculnya
pabrik menimbulkan pencemaran air berupa limbah yang dihasilkan pabrik kahatek,
sehingga banyak sekali pesawahan yang tercemar oleh air limbah sehingga laham
pesawahannya tidak bisa di tanami lagi.
b.
Adanya
polusi udara akibat asap yang dikeluarkan dari pabrik, sehingga sangat sulit
untuk bisa menghidup udara segar lagi.
c.
Perubahan
lahan pesawahan menjadi perumahan menyebabkan pepohonan harus di tumbang
sehingga dengan sedikitnya pepohonan, maka resapan air hujan menjadi terhambat.
Dan akhirnya menimbulkan banjir.
d.
Banyaknya
sampah yang dihasilkan karena banyaknya penduduk yang dari ke hari selalu
bertambah. Dengan adanya sampah yang berserakan, maka tidak dapat dipungkiri
lingkungan menjadi tercemar, sehingga lingkungan menjadi rusak dan menyebabkan
udara menjadi tidak segar lagi.
B. Kondisi
Keagamaan dan Budaya Masyarakat
Masyarakat yang berada di kawasan industri
baik yang bekerja bidang industri, maupun yang ada di dekat kawasan tersebut mempunyai tingkat
rutinitas yang berbeda dengan masyarakat agraris. Perubahan itu terjadi pada berbagai
aspek yang saling berhubungan di kehidupan masyarakat. Aspek tersebut seperti
keagamaan dan budaya. Perbedaan itu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang
ada di masyarakat. Kondisi masyarakat
industri memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, hal itu dapat dilihat dengan beroperasinya pabrik 24 jam. Keadaan
ini sesuai dengan masyarakat di
Rancaekek, Kabupaten Bandung yang memilki tingkat aktifitas yang tinggi.
Tingkat
kesibukan yang tinggi berpengaruh pada keagamaan masyarat. Kesibukan dihasilkan
dari lingkungan industri yang mempunyai jam kerja panjang, sehingga berpengaruh
pada aktifitas masyarakat. Menurut teori dominasi geografis, lingkungan akan
membentuk sikap masyarakat, begitu pula pada masyarakat industri yang
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Lingkungan industri yang sibuk dan
ketat mempunyai ruang yang sempit untuk
daapat melakukan aktifitas lain. Rutinitas yang telah menjadi aturan memaksa
masyarakat untuk patuh, hal itu mempersulit untuk melakukan hal lain, bahkan
ibadah ghairmagdhoh.
Dalam
aspek keagamaan, masyarakat industri diberikan waktu yang singkat untuk
melakukan kewajiban itu oleh pihak pabrik. Misalnya, masyarakat yang bekerja
pada pukul 08.00-16.00 diberikan waktu istirahat pada pukul 12.00 dan selesai
pukul 13.00. waktu itu harus cukup untuk makan siang, shalat dan istirahat.
Setiap hari melakukan aktifitas tersebut sehingga waktu yang dimiliki sangat
sempit. Ada yang hilang dari segi spiritual, asalnya dekat dengan Tuhan tetapi
menjadi jauh. Ritual keagamaan menjadi sulit untuk dilaksanakan, karena
rutinitas yang sibuk. Ketika libur bekerja, tentu masyarakat membutuhkan
hiburan untuk menyegarkan kembali pikiran. Di waktu libur itu dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya, namun di masyarakat tersebut digunakan
untuk pergi ke tempat lain, seperti mall, bioskop dan lain-lain. Tidak hanya
pada diri sendiri, keluarga pun memiliki keagamaan yang kurang. Lingkungan pun
seolah mendukung pada perubahan tersebut, hal itu dikarenakan kurang
tersedianya lembaga dan kegiatan kegamaan. Perubahan itu dipengaruhi oleh agen
sosialisasi sesuai dengan pendapat Fuller dan Jacobs (1973: 168-208) menyatakan bahwa, agen
sosialisasi, seperti keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem
pendidikan.
Perubahan yang terjadi, tidak
hanya pada agama saja budaya pun mengalami perubahan. Budaya di masyarakat
industri seperti di malam hari masih banyak masyarakat yang melakukan
aktifitas, pria maupun wanita baik yang bekerja maupun yang berdagang. Di siang
atau pagi hari banyak yang tidur untuk mempersiapkan kesiapan fisik di malam
hari. Kebudayaan dan culture berasal dari kata sanskerta yaitu buddhayah,
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian kebudayaan dapat diartikan, hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi-daya yang
berarti daya dari budi (A. Hoebel, 1958: 152-153). Kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2002:180). Dengan berubahnya aktifitas masyarakat
maka akan menghasilkan budaya yang berbeda.
Masyarakat industri memiliki sifat
saling memahami, misalnya ketika seorang perempuan yang masih beraktifitas di
malam hari tidak dipandang sebelah mata. Disana telah saling mengetahui bahwa hal
tersebut lumrah ada dan sudah menjadi rutinitas. Selain itu, banyak perempuan
yang bekerja sedangkan laki-laki mengurus rumah dan memilih untuk mencari
pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Hal itu disebabkan sulitnya mencari
pekerjaan untuk laki-laki. Perempuan lebih mudah dan tidak banyak menuntut pada
perusahaan berbeda dengasn laki-laki, maka banyask perusahaan yang menggunakan
jasa perempuan. Tidak hanya itu, anak-anak mereka pun banyak disekolahkan pada
pesantren atau boarding school.
Sikap masyarakat industri juga
cenderung konsumtif, sehingga dari segi
gaya hidup pun mengikuti perkembangan zaman. Perekonomian yang meningkat
seakan mendorong untuk kegiatan tersebut. Contohnya pada cara berpakaian,
dahulu memakai pakaina yang minim dan ketat merupakan hal yang tabu, namun
sekarang seolah mejadi kebiasaan. Selain itu dalam menggunakan alat teknologi pun
memilih untuk terus update pada perkembangan teknologi. Dengan kesibukan
yang tinggi, sehingga sulit untuk mengadakan kegiataan untuk bersosialisasi.
C. Peluang
Bisnis
Sejalan dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, maka banyak peluang dalam
mengembangkan jiwa kewirausahaan, diantaranya :
1.
Penyewaan
rumah. Penyewaan rumah ini sangat cocok sekali untuk menambah pendapatan karena
dengan adanya pabrik di sekitar kahatek ini, maka banyak penduduk yang bermukim
di daerah sekitar rancaekek. Sehingga penyewaan rumah sangat mudah untuk
dilakukan.
2.
Penitipan
anak. Dengan kesibukan para pegawai kahatek, maka bagi keluarga yang jauh dari
keluarganya, biasanya membutuhkan jasa penitipan anak. Hal ini terjadi karena
ibu dan ayahnya bekerja sedangkan anaknya tidak ada yang mengurusnya sehingga
jasa penitipan anak sangat cocok untuk dilakukan.
3.
Pengkreditan
pakaian dan peralatan rumah tangga
4.
Laundry
5.
Penjualan
pulsa / counter
6.
Pendirian
warung
7.
Jasa
pijat
8.
Konsultan
Jiwa
9.
Tempat
wisata
10.
Boarding
school atau pesantren
11.
Bimbingan
belajar dan mengaji
12.
Penyedia
jasa pembantu rumah tangga dan satpam
13.
Jasa
kebersihan rumah
14.
Catering
15.
Event
organizer
Referensi:
A.
Hoebel. 1958. Man in the Primitive World,
An Introduction to Antropology. New York: Mc Graw Hill
Koentjaraningrat.
2002. Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta: Rineka Cipta
Soerjono
Soekanto. 2006. Pengantar Ilmu Sosiologi. Jakarta: Rajawali Perss
Langganan:
Postingan (Atom)